Wednesday, October 17, 2018

HAMBA ALLAH

Ikhtiar 
 “Berbuatlah untuk duniamu seolah kamu hidup selamanya, dan berbuatlah untuk akhiratmu, seolah kamu mati esok hari”.
Tawakkal
QS. Ali ‘Imran/3 ayat 159, yang berbunyi:
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
(Fa idza ‘azamta fatawakkal ‘alallahi innallaha yuhibbul mutawakkilin)
Artinya: Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Sabar adalah mampu menunda kesenangan dan menekuni jalan yang telah diberikan.
Syukur adalah menerima yang ada dan meyakini itu yang terbaik dari Allah.
Ikhlas adalah murni mengharapkan ridha Allah bukan mengharap pujian makhluq-Nya.

Langkah-langkah dalam bertawakal di antaranya,
1. Yakin hanya Allah tempat bergantung
اللَّهُالصَّمَدُ
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (QS. Al Ikhlas: 2)
2. BERSYUKUR
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allâh, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allâh)”. (QS Ibrahim: 34)
“Dan (ingatlah juga) ketika Rabbmu memaklumkan, ‘sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim:  7)
3. SABAR
عَنْصُهَيْبِالرُّوْمِيِّرضقَالَقَالَرَسُوْلُاللهِصعَجَبًاِلاَمْرِاْلمُؤْمِنِ،اِنَّاَمْرَهُلَهُكُلَّهُخَيْرٌ،وَلَيْسَذلِكَِلاَحَدٍاِلاَّلِلْمُؤْمِنِاِنْاَصَابَتْهُسَرَّاءُشَكَرَفَكَانَخَيْرًالَهُ.وَاِنْاَصَابَتْهُضَرَّاءُصَبَرَ،فَكَانَخَيْرًالَهُمسلم
Dari Shuhaib Ar-Rumiy RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh mengagumkan urusannya orang mukmin itu, semua urusannya menjadi kebaikan untuknya, dan tidak didapati yang demikian itu kecuali pada orang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan dia bersyukur, maka yang demikian itu menjadi kebaikan baginya. Dan apabila dia ditimpa kesusahan ia bershobar, maka yang demikian itu pun menjadi kebaikan baginya”. [HR. Muslim]
”Seorang hamba yang ditimpa musibah, lalu mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, llahumma’jurni fi mushibati wa ahlif li khairan minha (sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nyalah kita dikembalikan. Ya Allah, berilah aku ganjaran dalam musibahku ini dan berilah ganti kepadaku dengan yang lebih baik darinya), niscaya Allah akan memberi ganjaran padanya dalam musibahnya dan akan menggantikan dengan yang lebih baik darinya.” (HR Muslim).
4. Perbaikan (Muhasabah)
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُوااتَّقُوااللَّهَوَلْتَنْظُرْنَفْسٌمَاقَدَّمَتْلِغَدٍوَاتَّقُوااللَّهَإِنَّاللَّهَخَبِيرٌبِمَاتَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.Al-Hasyr [59]:18).
Wallohu a’lam.

0 komentar:

Post a Comment